Friday, June 15, 2012

#15HariNgeblogFF2 Hari ke 5: Sepanjang Jalan Braga


Setahun sudah, sejak peristiwa yang hampir menewaskanku di Danau Toba. Ayah menyuruhku membuka cabang di Bandung tepatnya di salah satu gedung di Jalan Asia Afrika.
Tinggal di apartemen Aston Braga City Walk, aku kembali melakukan kebiasaanku bersepeda ketika kuliah di Belanda. Terlalu dekat dari Braga ke Gedung kantor, kalau mengendarai mobil lebih jauh karena harus berputar-putar akibat kebijakan jalan satu arah di kota itu.
“Pagi Pak!” Aa Teja satpam apartemen, menyapaku pagi-pagi ketika hendak mengayuhkan sepeda ke kantor.
”Pagi A, cabut dulu yah ke kantor, jaga apartemen saya baik-baik.” Candaku.
”Siap Bos!”
Maklum aku tak banyak memiliki teman di Bandung ini, walaupun kudengar ada banyak sanak saudara dari margaku yang tinggal disana, tapi aku tak kenal mereka. Setiap pulang kantor jika Aa Teja selesai dengan bagian shiftnya, ia kuajak main Wii di apartemen.
...
Setiap jumat malam aku pulang ke rumah orang tuaku di Jakarta untuk bisa bertemu dengan teman-teman juga keluargaku. Lagipula aku pernah tidak pulang ke Jakarta selama akhir pekan, tak bisa kemana-mana karena jalanan di Bandung penuh dengan mobil-mobil huruf B. Kemacetan Jakarta urbanisasi ke Bandung.
Bosan juga setelah 3 bulan di Bandung sendirian dan kuputuskan untuk mencoba menyelusuri  jalan Braga malam hari bersama Aa Teja. Ia memboncengku dengan motor mengajakku makan nasi goreng di depan Hotel Savoy Homann,  lumayan enak untuk jajanan pinggir jalan begitu juga dengan bubur ayamnya.
Setelah kenyang kami berjalan di sekitar Jalan Asia Afrika tepat pk. 11.00 malam, kulihat ada sepasang lelaki dan perempuan berpakaian pengantin lengkap. Kupikir aku melihat hantu lagi, ternyata mereka sedang melakukan pemotretan prewed. Lucu juga malam-malam sengaja berdandan lengkap hanya untuk sebuah foto, tapi cukup menarik ketika kuintip hasil foto dari kamera fotografernya.
Banyak sekali ternyata yang harus kucicipi dan kunjungi, mulai dari warung Ceu Mar yang banyak menyediakan makanan rumahan khas Sunda  yang muncul pk. 08.00 malam.
Makan siang dengan sekretaris dan staff kantor di sebuah kantin di tikungan jalan Braga yang buka dari pk. 08.00 – 14.00 siang, banyak makanan rumahan yang enak disini.
Satu bulan kulakukan wisata kuliner dengan orang-orang disekelilingku dan banyak kutemukan makanan enak-enak tetapi agak aneh jam bukanya, seperti perkedel Bondon di depan stasiun hall. Itu juga baru mulai buka pk. 11.00 dan diharuskan mengambil nomor karena ramainya pembeli.
Akibat wisata kuliner itu aku memutuskan untuk menjadi member Gym di Braga City walk, tepat di bawah apartemenku takut buncit karena makan malam terus.
Beberapa minggu kemudian kumenemukan sosok gadis yang menarik hatiku di gym. Kami sering bersama-sama di kelas spinning.
Akhirnya kami berkenalan...
”Hai, sering kesini yah?” Sapaku, ketika mencari sepeda yang nyaman sebelum kelas dimulai.
”Iyah, Nada, kamu?”
”Choky.”  Jawabku.
”Haha, Batak yah?”
”Kok tahu?” Tanyaku agak heran.
”Tahu aja, banyak kok teman-temanku yang memiliki nama panggilan begitu.”
Dalam hati aku berharap ia Batak juga.
Selesai dari kelas spinning kami berjanji  untuk mampir di The Kiosk, tepat di depan Gym. 20 menit kemudian aku menunggunya di depan ruang loker sambil mengambil air minum.
Akhirnya ia keluar setelah 15 menit  menunggu, ia tampak cantik dengan balutan celana jeans legging dipadankan dengan tanktop putih dan geraian rambut panjangnya.
”Lama yah nunggunya?” Begitu ia mendapatiku melamun menunggunya.
“Tidak, hanya 15 menit.” Ujarku berusaha berbohong tapi spontan jujur.
”Ahh Batak yang sabar rupanya, 15 menit itu sebentar.” Ujarnya setengah mengejek.
Aku hanya tersenyum, lalu kami berdua berjalan menuju tempat itu.
Kami mengobrol seru, ternyata Nada menyenangkan orangnya. Ponselnya tiba-tiba berdering.
”Baru beres nge-Gym lagi ngobrol sama temen, arek kadieu? Nteu, teu mawa mobil. Di the Kiosk nya.”
Tiba-tiba seorang lelaki muncul dan mendekati Nada lalu mencium pipinya di depanku.
”Nah, ini Choky saya.”
Masih kurang beruntung menemukan pengganti si kerudung merah di hatiku.
...
#bersambung di kota lain
* Aa = panggilan untuk kakak laki-laki bahasa Sunda
*Arek kadieu? Nteu, teu mawa = Mau kesini? Tidak, tidak bawa

#15HariNgeblogFF2 Hari ke 4 : Kerudung Merah


Sejak kecil setiap liburan sekolah aku pergi ke Medan untuk pergi ke pulau Samosir mengunjungi Opungku yang tinggal tak jauh dari Danau Toba, danau favoritku.
Aku selalu menghabiskan waktuku bermain di dekat danau untuk menggunakan mainan speedboad remote control oleh-oleh Opung dari Belanda waktu itu.
Pertama kali kumelihat gadis berkerudung merah ketika mainanku tiba-tiba tak bergeming hampir ketengah danau. Tak diminta gadis itu langsung mengayuhkan dayung perahunya menuju mainanku, mengambil dan memberikannya kepadaku.
Begitu mendekat, kulihat wajahnya yang cantik, berbeda dengan tipe gadis-gadis di sekitar danau Toba. Ia cantik dan berwajah mungil dan anehnya ia tak pernah lepas dari pikiranku bahkan 18 tahun kemudian setelah aku besar dan mulai magang di kantor ayahku.
Aku selalu mencarinya jika aku kembali kesana, tapi tak pernah menemukannya. Karena saat ia mengembalikkan mainanku itu aku lupa mengucapkan terima kasih, terpana oleh kecantikannya. Tak pernah kulihat sosoknya lagi tapi wajahnya tak bisa kulupakan, berharap suatu saat kubisa bertemu dengannya. Walau mungkin ia sudah tua, tapi aku tetap ingin bertemu kembali dengannya.
...
Opung kembali mengundangku untuk berlibur ke danau Toba.
Kembali aku mencari si kerudung merah di danau, kali ini mimpiku terwujud. Aku memberanikan diri mendekatinya dan kembali aku terpana karena ia masih sama seperti dulu.
“Mau mengelilingi Danau Toba?” suaranya lembut dan bahasa Indonesianya fasih, tidak seperti kebanyakan penduduk di sekitar danau.
“Boleh.” Aku langsung mengiyakan.
Diatas perahu mataku tak pernah lepas memandangi gadis itu yang masih sama seperti dulu, tak ada kerut sedikit pun takjub aku dibuatnya.
“Kenapa Bang? Ada yang aneh dengan wajah saya?”
“Ahh, tidak.” Ujarku berbohong.
“Kalau begitu, mengapa Abang memandangiku seperti melihat hantu?”
Kuberkata dalam hati, “Memang aku sedang melihat hantu.”
”Tidak, hanya wajahmu mengingatkan aku dengan seseorang.”
”Siapa bang?”
”Bukan siapa-siapa.”
Akhirnya dengan hati-hati kubertanya kepadanya. ”Kamu biasa menjajakan jasa perahumu disini?”
”Iyah, memang kenapa bang?”
”Sejak kapan?” Tanyaku lagi
”Sejak menolong perahu mainan cucu tetanggaku yang terkatung-katung di tengah danau karena remote-nya kehabisan baterai.”
Terkejut dibuatnya dengan jawaban yang baru saja terlontar dari mulutnya.
”Itu perahuku! Jadi benar kamu wanita itu?”
”Maksud abang?”
”Waktu aku berumur 10 tahun, mainan perahuku kehabisan baterai dan terkatung-katung hampir ke tengah danau dan ada gadis sepertimu yang menolongku mengambilkannya dengan perahu, yah seperti kamu.” Akhirnya kuungkapkan semuanya.
Iya tidak menjawab hanya tersenyum kepadaku.
”Ahh, senyumnya kembali membuatku berbunga-bunga.”
...

”Choky...! Bangunlah kau, nak!” Opung berusaha menyadarkan aku.
Akhirnya aku terbangun, ”Opung, mengapa aku disini? Kemana perginya gadis berkerudung merah?”
”Siapa? Tak ada gadis berkerudung merah disini, kau hampir tenggelam ditengah danau!”
”Jadi...?”
Akhirnya kuceritakan gadis berkerudung merah itu kepada Opung yang telah menjadi obsesiku selama 18 tahun, setiap tahun kukembali ke danau Toba hanya untuk mencarinya, tapi tak pernah bertemu dengannya.
Opung pun menuturkan kisah yang tak pernah kutahu sebelumnya, setiap lelaki dari marga keluargaku terutama jika itu laki-laki satu-satunya penerus marga selalu dihantui oleh gadis itu, Kakeknya Opungku pernah jatuh cinta padanya, mereka pertama kali bertemu di danau Toba.
Mereka tak pernah bisa menikah karena marga kami bertentangan, wanita itu berasal dari marga Karo sedangkan kami bermarga Toba. Setiap pernikahan antar keluarga Batak,  mereka akan mengecek tarombo keluarga pasangan yang terdeteksi dari nama marga.
Keduanya dipisahkan oleh keluarga, Kakek buyutku itu dikirim sekolah ke Belanda dan wanita itu dijodohkan dengan pria yang sesuai dengan marganya. Tetapi sebelum pernikahan itu terjadi ia bunuh diri karena tak ingin mengkhianati kekasihnya yang di Belanda.
Sebuah nyawa melayang karena pertentangan nama marga, nyawaku pun hampir melayang tenggelam tak sadarkan diri terpesona akan kecantikan si kerudung merah, untung Opung menemukanku.
...
#bersambung di kota lain

*TAROMBO adalah silsilah, asal usul menurut garis keturunan ayah. Dengan tarombo seorang Batak mengetahui posisinya dalam marga.
*OPUNG adalah bahasa Batak untuk sebutan kakek.
*CHOKY panggilan keren dari sebutan Ucok untuk anak laki-laki

Friday, May 11, 2012

May 2012 issue; Mengapa dia tidak online?


Mengapa dia tidak online? -  kita bertanya-tanya jika si dia tidak online atau tidak memberi kabar lagi kepada anda, apa yang salah? Ada apa? Jangan panik, edisi ini akan membahasnya.

Dari awal hubungan seperti ini adalah hubungan ’nothing to loose’ jadi jangan terlalu dibawa serius jika belum kopi darat atau belum pasti benar dengan orang di balik layar.

Terlalu berharap nantinya bisa kecewa berat, jadi harus dibawa santai supaya emosi tidak terlalu dipermainkan jika orang di balik layar hanya main-main saja dengan anda.

Banyak alasan jika pacar cyber anda tidak online lagi, bisa jadi koneksi internetnya bermasalah, bisa juga sudah tidak mau berhubungan, bisa juga sedang sibuk jadi tidak ada waktu untuk online. Banyak, karena kita tak tahu siapa dia sebenarnya.

Untuk mengantisipasi hal ini, yang paling utama yang harus kita lakukan adalah bersikap tidak terlalu memaksa dan terkesan serius sekali aturlah agar bisa menempatkan diri untuk bersikap serius dan bercanda tergantung bahan pembicaraannya.

Pada dasarnya laki-laki kurang suka bercerita mengenai dirinya, dan wanita cenderung bercerita lebih banyak, usahakan untuk menyeimbangkannya agar anda tidak kecewa jika si dia tiba-tiba tidak ada kabar dan ini terjadi biasanya pada saat hubungan masih perkenalan atau penpall saja, ’nothing serious’ kalau ketemu online syukur kalau tidak juga tidak mengapa bukan janjian dan ada jadwal khusus untuk chatting dengan anda.

Kalau sudah mulai serius dalam artian punya jadwal reguler bersama untuk chatting, maka jika tiba-tiba menghilang kemungkinan besar sibuk dan lain-lain tetapi jika memang dia benar-benar serius maka ia akan meninggalkan pesan atau lainnya untuk membuat anda tidak khawatir, jika tidak ia kurang serius menjalin hubungan dengan anda jadi bersiaplah untuk segala kemungkinan yang ada dan tetap dibawa santai.

Thursday, April 5, 2012

Perampasan Harkat dan Martabat Seorang Manusia

Sebenarnya ini artikel untuk di upload di ngerumpi.com, tetapi registrasi kesana error terus, ya sutralah disini saja, silahkan di comment...


Sebenarnya saya paling takut mendengar kata ini ’perkosaan’. Beberapa waktu lalu ada sebuah id di twitter yang membuat lelucon dari sebuah tragedi perkosaan di angkot, kalau tidak salah hal itu pernah terjadi di sebuah angkot di Bandung.

Di ngerumpie, saya menemukan dua artikel yang membahas masalah ini dan keduanya berusaha tidak ’menghakimi’, tidak ada yang salah dengan pendapat mereka. Hanya saya mau mengajak melihatnya secara lebih luas, karena pembahasan yang sudah-sudah membahas tentang korban perempuan bagaimana dengan laki-laki?

Menarik bukan? Jika kamu adalah si pemerkosa yang membela diri dengan mengatakan tergoda karena pakaian si wanita, bagaimana perkosaan terhadap laki-laki atau yang disebut anal sex?

Perempuan cenderung tidak berdaya, walaupun dengan luar biasanya ia berusaha menolak, melawan balik lelaki yang memperkosanya tetapi wanita lebih bisa survive melewati pengalaman buruk itu.

Lelaki itu sudah memiliki image kuat, perkasa, jika terjadi perkosaan pada dirinya bagaimana dengan harga dirinya sebagai seorang laki-laki, orang akan melecehkan dan mentertawakan mengapa tak bisa melawan? Betapa jauh lebih parah dan susah untuk mereka survive dalam memperoleh pengalaman buruk seperti itu.

Hal ini bukan hal yang bisa dijadikan lelucon, tak ada yang lucu dalam merampas harkat dan martabat seorang manusia. Tak ada manusia yang ingin memiliki pengalaman pahit itu. Siapa pun dia; pelacur, banci, gay atau seorang gelandangan, mereka pun manusia dan berhak untuk dihargai, mereka tak pernah menginginkan dirinya terlahir seperti itu bukan?

Kita harus lebih bersikap peduli dalam hal ini karena kita pun tak ingin mengalami hal buruk seperti itu. Sebelum kita melakukan sesuatu yang jahat terhadap orang lain, berfikirlah bahwa orang lain pun bisa melakukan hal itu kepada kita.

Jika semua manusia berfikir untuk saling mengasihi dan menghormati keberadaan orang lain maka tak akan ada yang melanggar hak-hak asasi yang lain dan dunia ini akan tenteram.

Pernah menonton film The Woman with Dragon Tattoo? Wanitanya mengalami perkosaan walaupun dengan luar biasanya ia melawan tapi ia merekam kejadian itu dan saat dirinya siap, ia membalikkan apa yang dialaminya itu kepada lelaki itu dan jauh lebih sadis lagi tentunya. Menyodominya dengan replica alat vital lelaki yang cukup besar dan terbuat dari metal dan menato dadanya besar-besar dengan sebuah kalimat pengakuan ‘I’m the rapist” (kalau tidak salah).

Wanita memang terlihat lemah dan perlu dilindungi tetapi ia sanggup membawa bayi di dalam perutnya selama berbulan-bulan, kekuatannya adalah kelemahannya.

Tuhan itu adil, kejadian buruk apa pun yang menimpa kita haruslah kita sikapi dengan baik sehingga kita bisa melihat keindahan dibalik peristiwa itu. Saya tersentuh membaca cerita wanita korban perkosaan dan bisa survive salah satunya Oprah, lalu ada seorang lelaki yang pernah diperkosa di masa kecilnya sekarang menjadi bintang film dan menjadi konselor untuk memotivasi orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya.

*Life is a bitch but don’t be the bitch itself.

sumber: 

Tuesday, April 3, 2012

April 2012 issue; Memupuk Cinta lewat Chatting

Yang namanya hubungan jarak jauh atau sering disebut LDR = Long Distance Relationship, memang terpisah oleh jarak dan terkadang juga berbeda waktu kalau lain Benua.

Di era internet ini salah satu komunikasi yang bisa dilakukan dan juga cukup interaktif  bisa video call, main game bersamaan, berbagi video/film yang disuka, gambar dan lain sebagainya kecuali sentuhan adalah lewat Chat Messenger. Mulai dari hotmail, windows messenger, yahoo, Skype, facebook, dll memungkinkan kita bertemu muka, tak hanya dalam suara dan kata.

Pada saat berjauhan komunikasi itu sangat penting, terkadang yang dekat pun justru bermasalah apalagi yang jauh dan terpisahkan oleh jarak, tidak mudah untuk bertemu langsung.

Bagi pasangan yang sedang berhubungan lalu harus terpisah karena pindah tugas, meneruskan kuliah dan alasan lainnya kecuali untuk putus, setidaknya memiliki dasar untuk berkomitmen melanjutkan hubungan dan hal ini merupakan salah satu ujian atau tantangan untuk keberhasilan hubungan mereka.

Bagaimana dengan pasangan yang memang bertemu dan berkenalan di internet tetapi bisa tetap ’pacaran’ tanpa bertemu secara langsung atau ’kopi darat’? Terdengar aneh, tetapi kalau hubungan itu berhasil yah itulah CINTA, tak ada yang tahu mengapa dan itu pun terjadi pada banyak orang.

Sebenarnya terletak pada awal ketertarikan pada pasangan kita, apa yang kita harapkan dan sebaliknya.
  • Apa yang membuat kita memutuskan bahwa kita ’jatuh cinta’ pada suatu pribadi atau karakter?
  • Apa yang membuat kita selalu tertarik untuk bertegur sapa, memberikan perhatian, bertanya jawab, berdiskusi, berbagi dan lainnya?
Tak ada yang bisa menjawab secara pasti, tak ada ilmu pengetahuan untuk itu, semuanya hanya berdasar kepada naluri atau insting seseorang untuk mengenal sebuah pribadi yang menarik hatinya lalu mencari dan memberi tahu secara jujur kepada orang yang disukainya itu. Bisa dibilang akan terjadi hubungan timbal balik/dua arah. Kalau satu arah berarti yang dicintai tidak mencintai balik.

Walaupun begitu, salah satu yang bisa membuat seseorang tertarik dan ingin tahu lebih dan lebih lagi adalah ’membuatnya penasaran’.
Lelaki biasanya agak sulit atau malas menuliskan kata-kata, jadi ia terkadang tak suka bercerita banyak, terbalik dengan perempuan ia akan bercerita banyak apalagi dalam chatting.

Membuatnya penasaran itu sebenarnya mudah, tetapi terkadang juga susah kalau kitanya terlalu banyak bercerita sebelum lawan bicara kita bertanya tentang siapa kita.

Ucapkanlah hal-hal yang terbilang ’seru’ dan lebih banyak humor, yang penting enjoy & tenang juga berkesan percaya diri tetapi tidak sombong. Contoh; kalau dipuji jangan bilang,”ahh bisa saja!” ”Masa sih?” tetapi ucapkanlah ”Terima kasih!”

Ceritakan impianmu, apa yang akan dilakukan jika kamu bisa bersamanya, pakai imajinasimu, pikirkan hal-hal romantis yang bisa dilakukan jika nanti kalian bertemu. Sehingga lawan bicaramu menantikan pertemuan itu.

Gunakan emoticon-emoticon yang ada untuk mengekpresikan perasaanmu, lakukanlah dengan spontan untuk memberikan kejutan, seperti mengirimkan sebanyak-banyaknya emoticon ’cium’ = kiss attack.

Main games bersama lewat interactive pad atau tebak-tebakan daripada ngobrol doank mending melakukan activitas bersama, jadi tidak bosan.

Cobalah untuk bersikap ’mesra’ untuk tetap menghangatkan hubungan yang ada, walau jauh bukan berarti harus malas bilang ’sayang’, ’dear’, ’cinta’ atau kirim tanda ’cium’ .

Kalau ulang tahun kirim sms kejutan, telepon, video call atau foto dengan kue ulang tahun selayaknya jika kalian bersama, untuk memberikan perhatian.

Dari semuanya yang paling utama adalah bersikap jujur karena dengan begitu apa yang kita lakukan terlihat tulus. Kejujuran itu penting, satu-satunya cara untuk mengetahui jujur atau tidaknya orang yang sedang kita ajak chatting, kita harus benar-benar memperhatikan untuk tahu konsistensi ceritanya, kalau ada yang ganjil nah itu mulai tanda-tanda deh ...Memang tak ada orang yang sempurna, terkadang mereka lupa jadi terlihat plin-plan.

Intuisi hati kita biasanya berbicara benar, asal kita benar-benar peka akan hal itu. Tak ada yang mudah dalam menjalin hubungan apapun. Tetapi jika kita mencintai orang yang benar, jerih payah apapun terbayarkan bukan?

Cinta itu hanya bisa diidentifikasi dengan kejujuran, komitmen dalam arti tepat waktu kalau janjian chatting. Benar-benar menyiapkan dan menyediakan waktu untuk pasangannya walau sesibuk apa pun.

Tak ada orang yang tak mau berbicara atau menghindari pembicaraan dengan orang yang dicintainya terkecuali jika ia berbuat sesuatu yang bisa menyakiti hati pasangannya dan takut keceplosan jadi menghindari.

1-2 kali melewatkan kesempatan untuk berhubungan masih lumrah, mungkin memang penting tapi kalau berkali-kali, hati-hati!

Nikmatilah masa-masa perkenalan, manfaatkan chatting untuk saling mengenal dengan baik siapa lawan bicara kita. Cinta itu anugerah jika memang cinta itu ada, maka harus diperjuangkan tetapi tetaplah santai, jangan terburu-buru atau terbawa nafsu, supaya kita tetap bisa berfikir jernih karena Cinta itu tak pernah merugikan, kalau iya berarti ada yang salah.

Sunday, March 18, 2012

#FFHore Payung Ungu Amela



”Dari semua warna yang ada, kamu paling suka warna apa sayang?”

”Unyu!”

”Bukan unyu sayang, tapi ung-ngu. Coba!”

”Uuuuu-engg-uuuu!”

”Pintar!” Puji Ibu Amela.

Gadis kecil penggemar warna ungu itu bernama Amela. Dipanggil Amel atau Ela tetapi ia menyebut dirinya, ”Naamm-maaa-kyu Ammmm-me-yah!” 

Wajahnya selalu menyiratkan kebahagiaan selama semua warna di sekelilingnya adalah ungu.

Sebuah warna yang anggun, terdiri dari campuran warna merah dan biru. Jika tidak tepat kadar pencampurannya akan membuat warna ini terlihat norak.

Jaman dahulu kala di era Victorian, hanya para bangsawan yang bisa memakai dan memiliki warna ini. Karena barang dengan warna ini akan menjadi sangat mahal harganya akibat banyaknya kegagalan dalam proses pencampuran warna untuk memperoleh warna ungu ini.

Ibunya sering mengajaknya jalan-jalan ke mal dan jika ia mendapati suatu barang dengan warna ungu maka ia akan merengek untuk bisa mendapatkan barang itu. ”Mamm-ma! Ammeyah su-kah! Nginnn, yang i-tu!”
Menunjuk sambil menarik rok ibunya dan sedikit memaksa untuk bisa memperoleh apapun yang berwarna ungu. Tak tega, ibunya pun langsung mengambil dan membelikan barang itu untuk Amela setelahnya, anak itu akan diam dan menggenggamnya dengan erat sambil tersenyum bahagia, yah kebahagiaan yang selalu didamba semua orang.

Orang tua Amela sangat mengharapkan anak gadisnya itu bahagia, mereka akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya. Hal ini bukan bentuk pemanjaan dan bukan pula karena segala harta yang dimiliki orang tuanya tetapi karena Amela adalah anak yang spesial.

Tak ada anak yang bodoh, jelek maupun cacat. Semua manusia terlahir sempurna dengan segala tujuan yang Tuhan sudah rencanakan untuknya.

Kekurangan adalah kelebihan jika kita bisa menerima dan memaknai hidup dengan jalan bersyukur.

Anak itu anugerah dan sebagai orang tua siapa pun wajib mendidik, mendorong dan menyayanginya dengan baik supaya ia bisa menghargai setiap detik kehidupannya. Sekali lagi cinta adalah segala-galanya untuk membesarkan seorang anak.

Amela dengan warna ungu adalah suatu keajaiban. Sejak berumur dua tahun, gadis kecil mereka tak bergeming tak pernah bereaksi atas hal apa pun. Hingga suatu hari di kala hujan, neneknya datang memakai payung berwarna ungu. Kala itu, pintu dibukakan oleh ibunya dan Amela sedang duduk termenung menatap ke arah pintu dan sang nenek membuka-tutup payungnya demi mengibaskan air yang tertinggal di payung itu.

”Mmma...mmmaa...mmaaa!” Terdengar seperti berusaha memanggil ibunya. 

Baik ibu maupun neneknya langsung tertegun mendengar suara itu, suara gadis itu yang telah sekian lama mereka tunggu untuk didengar.

”Coba sekali lagi, apa yang mau kamu ucapkan sayang?” Ujar ibunya dengan hati bahagia, melihat anaknya bereaksi.

”Ayo Amela!” Neneknya ikut menyemangati tak sabar ingin mendengar suara cucunya lagi.

”Mmmma...mmmaaaahhh!” Sambil menunjuk ke arah pintu.

”Apa? Payung itu kali, Ma?” Tanya ibunya kepada sang nenek.

”Mungkin!” Lalu kembali membuka pintu dan mengambil payung ungu itu.

Ketika itu Amela langsung berdiri melihatnya lalu mendekat dan diam dibawah payung itu tersenyum sambil berusaha menyebutkan kata ’Mama’ .

”Mmma...mmmmaaa...mmmaaa!” Ujarnya berulang-ulang.

Itulah interaksi pertama terhadap dunia di luar dirinya akibat payung berwarna ungu. Sejak saat itu, mulailah orang tuanya mencoba menghiasi kamar tidur dan tempat bermainnya dengan warna ungu dan jika ingin bercakap-cakap mereka menggunakan pakaian dengan warna itu.

Yah, Amela anak yang spesial. Perlu waktu untuk menjangkau dan mengenal dunianya, tapi orang tuanya tak pernah putus asa. Sejak pertemuannya dengan warna ungu, Amela mulai bisa mempelajari kata-kata untuk berkomunikasi dengan orang tua, nenek dan kakeknya.

Sekali lagi ia tidak bodoh, hanya berbeda cara berinteraksinya. Dengan penanganan yang khusus ia pun bisa hidup normal sama seperti anak yang lain. Anak autis tidak memiliki tingkat kecerdasan yang rendah hanya perlu perhatian lebih untuk mengetahui dunianya, apa yang membuatnya fokus. 

*Another Indonesian FF by @victoriadoumana  

Saturday, March 17, 2012

Tipe Lelaki Impian Setiap Wanita – Bab21



Rubby sedang memperhatikan Sam menyisir rambutnya perlahan di depan kaca rias, rambut hitam kecoklatan berkilau dan panjang seperti model iklan shampo.

”Hei, ngelamunin siapa?” Tanya Sam sambil melempar boneka dari meja rias ke arah Rubby.

”Nggak, nggak penting.”

”Pokoknya aku yang paling penting bagimu, kan?” Tanya Sam manja.

Sam, adalah kependekkan dari Samantha. Seorang model blasteran yang menghabiskan masa kecil di Harlem, Belanda. Ia sangat cantik, hidungnya mancung, kulit mulus tak bernoda dan jika tersentuh pun sangat halus seperti kulit bayi. Rubby sangat mencintai gadis ini melebihi apa pun.

”Pasti, kamu segala-galanya bagiku.” Jawab Rubby dengan sebuah pelukan dan ciuman hangat mendarat di bibir Sam.

Bagi Sam, Rubby itu seseorang yang sangat teristimewa di hatinya. Ia selalu memberikan kejutan-kejutan yang berkesan untuknya.

Seperti pada 14 Februari lalu, Rubby menyiapkan makan malam di apartemennya, memasakkan makanan kesukaan Sam dan mengakhirinya dengan berlutut di depan Sam. Ia membuka sepatu pink Sam dengan lembut sambil mengecup kakinya, mengeluarkan sebuah kotak berbentuk hati dari sakunya lalu membuka kotak itu perlahan dan memperlihatkannya kepada gadis yang sangat dicintainya.

Saat itu, Sam terkesima dibuatnya, ”Oh my God, I’ve been looking for this ring! Where you get this, how did you know?

Sebuah cincin diberikannya tetapi bukan untuk jari tangan Sam yang lentik melainkan jari telunjuk di kakinya. Sebuah cincin dari platinum berbentuk hati.
 “Will you marry me, Sam?”

Tanpa ragu lagi Sam langsung menjawab, “Absolutely, I love you!

Rubby adalah orang yang selalu menjadi dambaan para gadis. Orang yang selalu memperhatikan dan tahu apa yang diinginkan gadisnya bahkan sebelum diminta. Bisa menyimak dengan baik apa yang diceritakan dan sedang dikeluhkesahkan oleh Sam. Walaupun itu hanya omelan akibat hormon PMS belaka.  

Orang tua Sam bercerai dan membuatnya harus ikut ke Indonesia bersama ibunya.

Umurnya baru tiga belas tahun saat perceraian itu terjadi dan pergaulan yang salah membuatnya terjebak ke dalam jaringan narkotika.

Diawali dengan mencoba merokok atau pun memakan brownies yang mengandung mariyuana karena di Belanda hal itu dibebaskan. Walaupun harus menunjukkan KTP, tetapi semua anak bisa saja memperolehnya dengan jalan membayar orang dewasa untuk membelinya. Kecanduan untuk itu terus berlanjut sampai di Jakarta dari mariyuana beralih ke pil ekstasi bahkan yang lebih parah kokain dan heroin.

Jika tidak bertemu Rubby pada suatu malam di sebuah klub di bilangan Jakarta Selatan. Kemungkinan besar ia sudah ‘dikerjai’ oleh dua orang pria yang membelikannya minuman.

”Hai, gadis ini bersamaku!” Kata Rubby kepada kedua lelaki yang sedang merangkul Sam keluar klub.

”Tapi gadis ini sudah bersama kami, ia sudah kami bayar!” Ucap salah satu lelaki itu sedikit marah.

”Ia datang bersamaku dan harus pulang bersamaku!” Tegas Rubby yang datang dengan dua orang security klub.

Klub itu milik Rubby dan ia sudah memperhatikan Sam sejak awal, ia tahu bagaimana bejatnya kedua laki-laki yang membuat Sam mabuk. Akhirnya kedua lelaki itu pergi dan melemparkan Sam ke arah Rubby.

Rubby membawanya ke pusat rehabilitasi, berusaha menyembuhkannya, tak pernah jemu menyemangatinya untuk bisa bertahan dalam keadaan sakaw. Bahkan ia sempat menghajar Rubby demi sebuah obat penenang, tapi Rubby tak pernah marah ataupun membencinya, ia selalu kembali dengan kasih sayang dan perhatian. Pada saat itu Sam baru merasakan namanya dicintai.

Masa lalunya memang kelam, tetapi perhatian dan cinta Rubbylah yang membuatnya sadar bahwa hidupnya itu sangat berarti. Karena kini, ia tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri tetapi untuk Rubby juga.

Saat Sam sembuh dari kecanduannya, Rubby mengantarkan untuk kembali ke Ibunya, bersujud dan meminta maaf atas segala perbuatannya.

Rubby melihat potensi Sam dan mengarahkannya ke dunia modelling dan ia berhasil. Dunia modeling membuatnya memiliki penghasilan yang cukup dan ia pun mulai mengikuti kursus-kursus untuk menopang karirnya, seperti acting, public relations, presenter dan lainnya.

Untuk Sam, ketulusan cinta Rubbylah kunci keberhasilannya. Dia tak tahu apa yang harus dilakukan tanpa dirinya. Tetapi Ibunya tak pernah menyetujui hubungannya dengan Rubby.

”Rubby lain Mah, ia segala-galanya buatku!”

”Ingat, walau bagaimana pun baiknya Rubby tapi Mama tidak akan pernah mengijinkan kamu menikahinya!”

”Tapi di Belanda kan bisa!”

” Mama tidak akan pernah merestui hubungan kamu, titik!”

Sam paham benar bagaimana sakit hati ibunya terhadap ayah yang meninggalkan mereka demi seorang lelaki. Ia pun sakit hati terhadap semua laki-laki akibat kelakuan ayahnya.

Rubby itu bernama lengkap Rubyanti Swari, anak perempuan semata wayang di keluarganya, besar bersama ke-empat kakak laki-lakinya tanpa kasih seorang ibu.

*Another Indonesian FF by @victoriadoumana 
#FFHore Cinta yang Menyembuhkan EXTENDED version

#FFHore Aku Sakit Hati Karenamu, Gigi!


Paling risih kalau harus tertawa, karena susunan gigi bagian atasku jauh lebih mancung ketimbang yang bawah. Yah, aku sama seperti manusia lain yang tidak mensyukuri keadaan fisiknya. Tidak jelek, hanya hal tersebut mengurangi rasa percaya diri.

Padahal posisinya di dalam mulut tapi ternyata sangat mempengaruhi tampilan wajah secara keseluruhan. Mungkin beberapa orang tidak perduli jika ke-32 bagian ini tumbuh tak beraturan atau mungkin juga karena tidak ada biaya lebih untuk itu, seperti aku. Untuk biaya kuliahku saja orang tuaku harus mencicil ke Bank dengan menggadaikan rumah.

Dengan berat 50 kilogram, tinggi 175 centimeter dan lingkar dada 34 B sebenarnya sudah cukup untuk menjadi model tetapi tiap-tiap kali ikut casting,
”Sayang, padahal badan kamu itu oke! Bahkan sebagai model dada kamu tidak rata, cukup berisi, hanya... kurang cantik dari samping. ” komentar seorang produsen iklan.

”Di behel dulu deh, baru nanti kembali ikut casting lagi disini.” Ujar seorang desainer.

Selalu saja disinggung soal itu lagi. Sakit hati jadinya, karena gigiku ini.

Bagaimana bisa jadi model, baru mencoba amatiran saja sudah ditolak. Kejamnya dunia ini, soal fisik selalu dipermasalahkan. Kapan bisa mempercantik diri, jika memulainya saja sulit.

Akhirnya aku menyerah, setiap kali ada lowongan casting kutepis. Hingga suatu saat ada pengumuman dari Kampus Kedokteran Gigi; ”Dicari Pasien untuk Memakai Behel Gratis”

Aku pun mencari si pemilik pengumuman itu ke Kampus Kedokteran Gigi.

”Hai, aku mencari Anton yang memasang pengumuman ini.” Tanyaku kepada salah seorang mahasiswa disana.

” Tonnn! Ada yang cari kamu tuh, calon pasien!” Teriaknya.

”Hai, Anton. Kamu mau, jadi bahan percobaanku?” Tanyanya ragu setelah memperhatikanku dari bawah sampai atas.

”Memangnya kenapa?”

”Habis kamu sepertinya tidak punya masalah soal fisik, mengapa mau memakai behel?”

”Coba perhatikan baik-baik susunan gigiku ini!” aku langsung membuka mulutku di depannya.

”Hmm, sebenarnya masalah kamu ada di rahang bukan di gigi. Tetapi bisa diperbaiki lewat pemasangan behel juga sih, tapi kasus yang kucari bukan yang seperti ini, yang benar-benar kacau sekali susunannya, yang giginya tumpang tindih demi pemenuhan kasus untuk jurusan Orthodontis-ku ini. ”

Habis harapanku untuk memperbaiki susunan gigiku ini, begitu mendengar perkataan Anton.

”Eh, tetapi kalau kamu mau, aku masih bisa membantumu sih. Cobalah datang ke klinik tempatku KKN.” Sambil menyodorkan sebuah kartu nama.

”Benarkah? Tetapi aku berniat mencari yang gratisan, karena kutahu biayanya pasti menghabiskan delapan juta keatas.” Jelasku lagi.

”Iyah, bisa diatur kok pembayarannya.” Ujarnya lagi.

”Oh, Baiklah.”

”Terima kasih yah untuk merespon pengumumanku.”

”Sama-sama.”

Akhirnya aku mengunjungi klinik itu dan ternyata harus membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan dokter gigi yang dimaksud tepatnya orthodontis, ternyata berbeda antara dokter gigi umum, ahli bedah mulut dan orthodontis. Baru tahu aku.

Kalau untuk tambal gigi dan cabut gigi itu biasanya dengan dokter gigi umum. Kalau masalah gigi belakang yang tumbuh terlambat atau miring dan membutuhkan operasi besar karena mengganggu, harus dengan ahli bedah mulut lalu mengenai masalah kecantikan atau estetika itu bagiannya orthodontis.

Akhirnya aku datang kembali dan bertemu dengan dokter Rudi bagian orthodontis di klinik tersebut dan Anton pun ada disana bertindak sebagai asistennya.

”Hai, terima kasih mau berkunjung ke klinik.” Sapa Anton ramah.

Mereka berdua mengamatiku lama sekali dari ujung kaki sampai rambut dan terlihat berdiskusi kusyuk lalu mempersilahkan aku duduk di kursi periksa.

”Silahkan duduk!” Anton mempersilahkan aku duduk dan menarik meja berisi alat-alat untuk mempermudah diriku mendudukinya.

Ketika menutup kembali meja itu tak sengaja tercium parfumnya, segar dan wangi. Juga kulihat ia memakai kalung emas di lehernya ketika ia menundukkan badan memakaikan tissue penadah air liur di dadaku.

Sang dokter akhirnya memeriksaku, bahkan mencetak gigiku. Sekali lagi mereka berdua mengamatiku.

Setelah pemeriksaan selesai, aku menanyakan biaya dan cara pembayarannya.
”Jadi bagaimana Ton, Dokter Rudi?”

”Gampang, dua hari lagi kembali yah untuk cabut gigi.”  Jawab Dokter Rudi dan di tambah kedipan Anton.

”Jadi gigiku harus dicabut juga?” Tanyaku agak sedikit ketakutan.

”Iyah, kalau mau di behel harus dicabut giginya dan untuk kamu harus 4 gigi seri di depan , 2 atas dan 2 bawah agar seimbang untuk menarik rahang atas menjadi selaras dengan rahang bawah.” Jelas dokter Rudi lagi.

”Tenang, nanti pada saat dicabut kamu tidak akan merasakan apa-apa kok.” Tambah Anton.

”Lalu soal biaya bagaimana?” Tanyaku lagi.

”Gampang, dokter Rudi yang mengatur.” Jawab Anton.

”Baiklah.”

Aku memang sedikit heran, tapi inilah saatnya aku memperbaiki diri. Beruntung aku menemukan pengumuman itu, lagipula Anton juga orangnya lumayan.

Sejak saat itu aku rajin menyimpan lowongan casting model. Walaupun mungkin membutuhkan waktu tetapi biasanya setelah memakai behel, seperti temanku ia sudah bisa berkarir di catwalk.

Aku kembali ke klinik itu dua hari kemudian, sepi tak ada pasien lain selain diriku. Sepertinya aku adalah pasien terakhir, pikirku. Kuberdoa dalam hati untuk mengusir ketakutan dan bayangan kesakitan setelah dicabut nanti.

”Hai, Silahkan masuk!” Anton mengajakku masuk ke ruang periksa.

Sambil tersenyum aku mengikutinya. Ia pun mempersilahkanku duduk di kursi periksa dan tak lama dokter Rudi pun datang.

”Sudah siap kehilangan gigi?” Tanya dokter Rudi.

Mengangguk ragu.

”Hahaha, jangan khawatir tidak akan sakit kok.” Mereka mencoba menenangkanku.

”Ahh, itu apa dok?” ujarku begitu melihat jarum suntik.

”Ini supaya kamu tidak sakit, coba kemarikan lenganmu.” Anton menarik lenganku dan mengusapkannya dengan kapas beralkohol.

”Kok di lengan dok?” Ujarku sedikit heran, seingatku biasanya mereka menyuntikkan di gusi seperti waktu pencabutan gigi gerahamku beberapa tahun yang lalu.

”Iyah, kamu tidak mau merasa sakit kan?” Jawab dokter Rudi santai.

Ketika mereka akan menyuntik, terdengar suara keras dari luar.

”Dokter maksiat! Keluar kamu!”

Pintu ruang periksa di dobrak keras, kulihat beberapa bungkus Durex berjatuhan dari sebuah box akibat guncangan pendobrakan itu, empat orang memegang pistol mengecam dan langsung memborgol dokter Rudi dan Anton yang masih terperanjat.

”Hai, kamu tidak apa-apa?” Tanya salah seorang dari mereka.

” Tidak, ada apa ini?” Tanyaku heran.

”Kamu Astri kan?”

Kujawab dengan anggukan.

”Kami dari kepolisian dan menurut laporan resepsionis di klinik ini akan terjadi lagi penipuan terhadap gadis yang ingin memakai behel gratisan. Sudah banyak kasus yang kami dengar tentang dokter dan asistennya ini. Kami harap kamu mau menjadi saksi di pengadilan nanti, untuk mengadili dokter gigi maksiat ini.”

Masih tertegun di kursi periksa. 


*another FF by @victoriadoumana