Tuesday, February 14, 2012

BIYAN – KU #20HariNulisDuet Day 5 with @wangims


Biyan sedang kuliah desain di Belgia, di Royal Academy of fine arts di Antwerp, demi menggapai cita-citanya sebagai seorang Fashion designer, walaupun begitu ia lebih suka mendesain sepatu karena Prameswari suka sekali sepatu.

Mereka sudah seperti soulmate sejak SMP. Kemana-mana selalu berdua sampai akhirnya Biyan mendapatkan beasiswa sekolah desain ke Belgia. Tetapi mereka tetap saling komunikasi.

“Ahh, ada email baru dari Prames!”

Bahagia sekali Biyan menerima pesan pendek dari sahabatnya itu.


*** 

Biyan,

Sore tadi, aku menghabiskan waktuku untuk memuaskan hobi. Kamu masih ingat hobiku?
Sepatu!! ZARA sedang mengadakan season sale. Belum lagi sepatu-sepatu wedges lansiran EVB. Biasanya aku takkan kebingungan harus memilih yang mana. Ada kamu yang akan rela membantuku. Memutuskan sepatu yang mana yang akan jadi bagian koleksi-koleksi di lemariku. kamu itu nomer satu, Bi.

Kenapa mesti jauh-jauh sekolah ke Belgia?

You can stay in Jakarta and study here.

I wish you're here.

XOXO,
Prames

PS: Jeez, 3 years are very long time yah?

  
****

Dasar cewek! Hahaha.. Btw, nice shopping!

Kamu naksir yang mana di ZARA? Disini harganya jauh lebih murah loh, MANGO juga, mendingan nitip sama aku, ntar kalau aku pulang ke Indo pas summer, aku bawain asal jangan lebih dari 3 pasang yah! :D
Aku juga kangen sama kamu, kalau lagi desain untuk tugas dossier kan selalu ada kamu untuk kasih ide...
Teman-teman sekelas selalu kompetisi terus, maklum di kelasku kebanyakan anak beasiswa.

Yah, demi cita-citaku Mes, kamu kan tahu aku ingin seperti Manolo atau Jimmy Choo, sexy sekali sepatu-sepatu itu jika kamu pakai. Nanti aku share dossier terbaruku  cuma nggak cocok untuk kamu karena temanya steam punk.

Miss You too.

kangen,
Biyan


****

Bi,

It took a while yah for you to reply this. What's wrong?

Masa butuh 2 minggu just to reply my email?

You start to ignore my chat box, No more skype, How am i supposed to tell you my new crush?
Yeah, new crush!

Namanya Ale. Cute tipe badass, tapi asik banget. You're gonna make a good friend if you see him. Biasanya kan kalo ada cowok-cowok ngedeketin aku, kamu yg bakal ngecek. You're just like a brother that i never had.

He's totally cute.
Anyway, i love Louboutin instead of Manolo and Choo. You forget it? How come?

XOXO,
Prames


*** 

Kekecewaan melanda saat membaca email dari Prameswari, “Namanya Ale. Cute, tipe badass, tapi asik banget.

Dunia desain dan sekolahnya memang menguras waktu karena segala sesuatunya harus dilakukan sendirian di sini. Jantungnya seakan berhenti, hatinya patah karena ia selalu berfikir bahwa sahabatnya itu memiliki perasaan yang sama dengannya. Tetapi ia tetap membalas,

Mes,

Sorry, Ms. Louboutin.
Over whelm of my new dossier, you know!

Aku online kok, kamu mau chat? Ku tunggu...

XOXO
Biyan

Tak lama jawaban Prames muncul…

Bi,


Not tonight, ok?
Got a date. Finally, Ale asked me out. Yaiy.
Let you know the details soon
Wish me luck.

XOXO.
Prames


“Ok” jawab Biyan dalam hati tanpa mengirim email balasan. Lizbeth, kakak kelasnya sudah sejak lama baik hati padanya bahkan selalu membantu dalam menyelesaikan dossier, cewek German keturunan Jepang yang sudah lama tinggal di Belgium. Handphone-nya berbunyi .

Hallo, Wie geht es Ihnen? Sorry forgot you’re not speaking Deutsch. Wanna go out tonight or stuck with your dossier?” Tanya Lizbeth.

“Yeah, sure. Nice to hear from you. Nope done with it, let’s go!” Jawab Biyan.

Patah hati mengingat Ale, nama itu membuatnya sesak membayangkan orang yang dicintainya kencan dengan Prames. Sahabat baiknya. Perempuan pertama yang selalu dicintainya. Dia langsung menerima tawaran dari Lizbeth. Beberapa jam kemudian dering di intercom berbunyi, Lizbeth sudah datang menjemputnya.

“Is it you Lizbeth?” Tanya Biyan di speaker phone.

“Who were you guessing? Let’s go, freezing down here!” Lizbeth langsung menyuruhnya turun.

“Ok, ok , coming right up! Biyan langsung turun dengan coat, boots, scarf dan tak lupa sarung tangan karena udara Eropa belakangan ini sangat dingin, sekarang -10C.

Cuba libre, absolute, martini  dan lainnya terus-menerus diminumnya karena hatinya sedang galau dan kebetulan kesemuanya gratis karena mereka diundang ke after show party, Lizbeth dan Biyan mabuk.

Pagi hari,

”Morning gorgeous, I bring you breakfast and black coffee, you’ll need it!” Sapa Lizbeth setelah masuk ke studio apartemennya.

Biyan yang baru bangun dari tidurnya mendapati dirinya tanpa pakaian sehelai pun dibawah selimut tebal. Kepalanya sedikit pening dan ia tak ingat apa yang telah dilakukannya semalam.

”Where am I? This is your place, Liz?” Tanya Biyan sambil menarik bathrobe di dekatnya.

”Yup, where else? You’re drunk last night, my friend drop us here.” Jawab Lizbeth sambil meyiapkan sarapan di meja makan.

Di kamar mandi,

“Apa yang kulakukan semalam?” Tanya Biyan di depan kaca.

”Are you okay Biii?” Teriak Lizbeth dari meja makan, karena Biyan lama tak keluar dari kamar mandi.

*** 

Bi...

[Biyan is available]

Bi.. Cmon.
Been 2 months. No news. No replied email from you.

[Biyan is no longer available] [Offline]

I just want to tell you. I'm in a relationship with Ale. You should know. I think. 

Love for always,
Prames

****

Biyan mendengar bunyi messenger di Blackberry-nya, dibacanya message dari Prames itu. Hatinya sudah tidak lagi tersimpan untuk gadis yang hanya mengharapkan persahabatan darinya. Lizbeth memeluknya, "Who is it?" 

"Just an old friend from Indonesia." Jawab Biyan membalas cumbuan Lizbeth dan mematikan Blackberry-nya.


*** 

Bi..

Been a year. Gak ada kabar dari kamu.
I'm getting married. Where are you??

Aren't you coming home?


[Next 2 months]


Biyan sayang,

Aku kangen banget. Kamu sahabat baikku.
My wedding is about to come.

Kamu janji mau beliin aku sepatu buat pernikahanku.

Bi...


[Another 2 months]


I'm married already.

Bi.. What's wrong?

I'm sending you the picture..




Love for always, Prames.

Ale duduk di sebelah Prames. Setahun setelah pernikahan mereka.
"Masih menghubungi Biyan, Mes?"

Prames mengangguk. "Biyan itu sahabatku. My girl friend! Aku sayang dia."
Ale memeluk Prameswari erat.

"Biyan itu sahabat perempuan pertama yang aku punya. Tapi, dia menghilang. Gak ada kabar."


Bi, where do i have to look for you?

No comments:

Post a Comment