"Ah, Leythia!"
"Be... kapan kita ke Bali lagi?" Pinta Leythia sebelum libur akhir tahun.
"Mau year end di Bali lagi?"
"Iyah, seru kayak tahun lalu, kita bareng-bareng Dina dan Silas yah, double date seruu!"
"Hahaha... Iyah tapi syaratnya kamu harus bawa bikini yang sexy?"
"Dasarrr cowok, maunya! Bolehlah buat kamu sayanggg!" Leythia mendaratkan ciuman di bibirku.
"Deal, kalo gitu."
Akhir tahun 2011,
“Be, coba seawalker yuk, mumpung cuaca cerah.”
“Aduh, aku agak flu sayang, aku temenin kamu belanja aja yah siang ini?” Tiba-tiba aku merasa malas untuk beraktivitas di Bali .
“Yaaaa..masa udah nyampe Bali cuma belanja doang??” protes Leythia.
“Iya nih, Abe ga asik. Kami aja deh yang temenin kamu seawalker Ley, ya kan Din?” timpal Silas.
“Aku ga berani Sil, kamu tau kan aku nggak jago berenang, apalagi harus menyelam.” tolak Dina.
“Jiaaaahh..ga perlu berenang Din, ini seawalker, 99% aman! Kita tinggal jalan kaki biasa di dasar laut, mukamu pun ga bakalan basah, trust me!” ucap Leythia, berusaha meyakinkan Dina.
“Umm..aku..pass dulu deh Ley, kalau banana boat sih aku masih oke..” ucap Dina, tak terpengaruh oleh bujukan Leythia.
“Kamu gimana Sil? Masih tertarik ikut seawalker?” Leythia beralih mengajak Silas, satu-satunya orang yang tersisa.
“Hayuk aja aku sih. Be, titip Dina ya!” ucap Silas, disambut senyum ceria Leythia.
Akhirnya Dina dengan ku di cottage dan Silas dengan Leythia.
”Seru yah Silas? Payah nih pada nggak ikutan.” Begitu tiba kembali di cottage mereka.
“Iyah Ley, pada jetlag yah?” Canda Silas.
“ Sorry Ley, aku nggak enak badan.”
”Iyah, maaf yah aku tinggalin. Ini aku bawain jus biar kamu segeran.”
”Aku tinggal dulu yah, Yuk Din!” Ujar Silas mengajak Dina pergi ke kamar mereka.
”Aku juga mau mandi, Be! kamu tiduran di dalam aja biar cepet sembuh, jangan di luar terus.”
Habis mandi Leythia memberikan pijatan dengan membaluri minyak kayu putih dan baby oil di punggungku, membuatku menjadi lebih baik.
”Enakkan Ley, makasih yah. Kamu emang calon istri yang baik, selalu tahu kebutuhanku.”
”Makasih pujiannya, habis nggak seru liburan bareng tapi serasa nggak sama kamu. Jadi kamu harus cepat sembuh!” Ujar Ley sambil menyelimutiku.
”Iyah, ntar malam mau ke Kudeta apa makan di Jimbaran?” Tanyaku.
”Kudeta aja deh, Be!”
Malamnya setelah minum jus dan pijatan Ley aku merasa baikan dan bersemangat kembali untuk bersenang-senang dengan kekasihku itu, Ley selalu bersemangat dalam hal apapun.
***
Klik. Klik.
"Jangan kaku dong, katanya supermodel!" candaku, saat memotret Dina dan Leythia berlatar belakang laut lepas. Silas hanya terkekeh mendengarku.
"Wah, belum tau dia Din, pose andalan kita. Miss Universe pun lewaaaatt..." seru Leythia.
"Iya, dia lewat, dadah-dadah, kita bengong terpesona." ujar Dina kalem, disambut gelak tawa yang lain.
"Leythia dan Dina. Bagai jaket sutra bolak-balik, yang dua sisinya sama-sama indah. Sisi satunya berwarna lembut dan bermotif elegan, sempurna untuk acara formal. Sedangkan sisi satunya lagi lebih cerah dan tak bermotif, nyaman untuk keperluan kasual." batinku, seraya memperhatikan kedua gadis itu dari balik lensa kamera.
”Foto aku bareng Abe donk Silas, nanti Abe fotoin kamu bareng Dina!” Pinta Leythia.
Foto-foto mesra itu, bikini yang sexy, Ley selalu saja tahu seleraku.
”Be, kita foto bareng juga ahhh kan double date!” Dina tiba-tiba meminta foto berdua denganku.
“Kalau gitu aku juga mau foto sama Ley donk...!” Silas langsung menarik Ley berfoto bersamanya.
Akhirnya kami tertawa bersama setelah bertukar pasangan untuk di foto.
”Silas, kamu cocok neh difoto bareng Ley, sama-sama adventurir!” Sindir Dina ketika membandingkan foto Silas jauh terlihat lebih mesra dibanding foto dengannya.
”Jangan gitu, kurang apa sih aku sama kamu Din?” Silas langsung memeluk Dina yang sedikit meronta.
”Hahaha, ada-ada saja!” Tegurku.
***
“Abe, ngelamunin siapa?” Tegur Dina tiba-tiba.
“Hey sayang, kamu lama banget sih.” Jawabku seadanya.
”Tadi aku ketemu Leythia di cafe sebelah sama cowok barunya, ya udah ngobrol deh sebentar.”
No comments:
Post a Comment